Awalnya aku mengenal Animonster waktu aku masih kelas 1 SMU. Waktu itu aku berkunjung ke kelas temanku dan disana ada yang membawa sebuah tabloid, yang sampul dan isinya tentang Samurai X yang lagi heboh saat itu. Tentu saja aku tertarik tapi aku cuma lihat-lihat sebentar karena cukup banyak orang yang berebut pengen lihat. Aku saat itu masih belum banyak mengenal teman-teman dikelas sana, lagian aku juga ngga berani nanya sama yang empunya tentang tabloid itu ( padahal aku penasaran setengah mati...) soalnya aku kebiasaan ngga bisa akrab sama orang yang ngga aku kenal. Ya sudah...akhirnya aku harus balik ke kelasku dan tabloidnya diambil sama yang punya, tapi aku sempat melihat nama tabloid itu yang namanya cukup unik (dan aku sempat berpikir nama itu sangat aneh untuk ukuran majalah tentang anime gitu...) Animonster.
Sudah berlalu setahun saat itu, kalau ngga salah. Aku sudah kelas dua, dan saat itu lagi menunggu angkot untuk pulang. Aku secara ngga sengaja melihat sebuah majalah yang sepertinya agak familiar bagiku di sebuah kios dipinggir jalan. Walaupun aku ngga kenal gambar sampulnya tapi aku yakin ini adalah majalah yang aku penasaran waktu itu. Aku sempat berpikir-pikir mau beli atau ngga, soalnya harganya waktu itu ( meskipun masih kategori murah sih...) agak mahal buat kantongku apalagi uangnya juga harus disisakan untuk ongkos pulang. Tapi aku tetap nekad membelinya. Setelah membacanya dan yakin inilah majalah yang aku butuhkan untuk aku yang selalu lapar akan informasi seputar anime dan manga, akhirnya aku memutuskan untuk berlangganan, sampai sekarang. Tapi pernah sih, ada saat aku harus memutuskan untuk berhenti langganan karena masalah keuangan saat itu. Cukup lama juga aku berhenti, ketika aku memutuskan untuk memulai berlangganan lagi, aku setengah mati nyari nomor-nomor yang ketinggalan di toko buku atau kios disekitar rumah, paling jauh ya...paling Blok-M. Tapi benar-benar perjuangan keras! Setelah berbulan-bulan selalu hunting di toko buku yang lagi cuci gudang atau Book Fair, akhirnya animonsterku pun lengkap juga. Saat ini pun aku kadang atau keseringan tertinggal satu atau dua nomor Animonster karena masalah keuangan, tapi suka-duka hunting buku atau majalah lama itu cukup menyenangkan meskipun melelahkan dan membuang ongkos.
Biarpun aku dibilang fans-nya Animonster, tapi aku masih hanya sebatas membeli bendanya saja, ngga bisa memberi sumbangan yang jelas untuk kemajuan anime maupun manga, meskipun aku sebenarnya ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan Animonster atau manga pada umumnya. Aku sudah tahu jelas dari dulu aku ini mau jadi apa. Kupikir Animonster bisa mewujudkan impianku, tapi sekali lagi aku selalu kembali ke titik nol, menjadi orang yang pasif, karena berbagai halangan terutama dari mereka yang susah untuk mengerti keinginan aku sebenarnya. Tak bisa mengerti hal yang bertentangan apa yang mereka yakini dan mereka inginkan dariku.
Aku pun rasanya menyesal, sampai sekarang. Mungkin aku bisa menjadi orang yang berbeda kalau saat itu aku bisa ‘bicara’ dengan tegas apa sebenarnya yang ingin aku lakukan dimasa depan pada mereka. Tapi udah terlambat sih...dan rasanya waktu itu kayak sudah terjadi ratusan tahun lalu...
Secara keseluruhan, selama ini Animonster udah memberikan sumbangan besar untuk kemajuanku yang menyukai dunia manga dan anime. Aku jadi bisa memilah dan memilih manga yang akan kubeli. Contohnya di Animonster 30 yang membahas Harlem Beat secara lengkap, aku pun jadi mengoleksinya malah Mangakanya menjadi salah satu mangaka favoritku, semuanya berkat Animonster. Itu baru satu contoh dari contoh-contoh yang lain. Keahlian menggambarku meningkat sedikit demi sedikit karena melihat dan mempelajari begitu banyak gambar yang ada di Animonster, dan tak lupa aku jadi belajar begitu banyak istilah Manga dan kebudayaan jepang pada umumnya.
Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi tanpa Animonster aku mungkin masih menjadi anak yang tidak bisa memutuskan kemana arah tujuan hidup, dan mungkin arah tujuanku akan diarahkan orang lain yang sebenarnya bertentangan dengan hatiku.
Animonster-ku dari dulu sampai sekarang...
Ukuran Majalah : 28 ½ X 22 cm
Jumlah Halaman : 68 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Februari 2001
Harga Waktu Beli : Rp.12.500
Komentar:
Animonster yang pertama kali aku punya, udah jadi kayak leluhur Animonster yang aku punya aja he..he.. memang sih, aku sangat-sangat terlambat memulai Animonster ini, meski sebenarnya aku sudah mengenal Animonster waktu masih berbentuk tabloid. Tapi aku saat itu masih orang yang ngga berusaha sungguh-sungguh mencari dan melakukan sesuatu yang aku benar-benar aku sukai, masih pasif, sifat yang merugikan memang tapi kayaknya sekarang pun masih ya he..he..
Ukuran Majalah : 31 ½ X 23 ½ cm
Jumlah Halaman : 40 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : 2000
Harga Waktu Beli : Rp.7.500
Komentar:
Animonster ini masih lebar ukurannya dan tipis, ngga seperti tabloid pada umumnya sih tapi udah seperti semi majalah. Dan nomor 19 ini adalah yang terakhir yang berbentuk tabloid yang terbit dwi-mingguan, karena nomor 20 sudah berubah menjadi bentuk majalah dan terbitnya pun menjadi sebulan sekali.
Mendapatkan Animonster ini ada sejarahnya loh, cukup dramatis ( menurutku he..he..). Pernah suatu waktu Animonster menawarkan pembelian Back issue, tentu saja aku juga kepingin punya animonster yang sebelum menjadi majalah. Nah, karena agak rumit cara pemesanannya, aku juga masih gaptek make fax (di wartel loh padahal. Sekali lagi! malu bertanya memang bakal tersesat dijalan...eh salah, Wartel....) aku pernah gagal memesan back issue Animonster nomor belasan, karena ada kesalahan teknis (salahku sendiri sih...) padahal sudah ditransfer sejumlah uang berdasar yang aku pesan. Waktu aku mau mencoba menelpon ke sana, eh, malah salah orang. Karena aku ngga pintar ngomong dan kehabisan kata-kata ( ngga tahu mau ngomong apa soal kesalahan pemesanan ) akhirnya aku nyerah dan merelakan saja uang yang terlanjur ditransfer (hiks!) tapi setelah itu aku memesan yang nomor dua puluhan berhasil dengan sukses (termasuk nomor 17 dan 19 diatas). Yah...begitulah.
Ukuran Majalah : 28 ½ X 22 cm
Jumlah Halaman : 100 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Maret 2001
Harga waktu beli : Rp.25.000
Komentar:
Animonster ini memang yang paling spesial diantara semua Animonster yang aku punya selama ini ( menurutku sih...) karena udah tebal, ada bonus CD-nya, juga harganya^_^ Ulasannya juga lengkap abis mulai dari History of manga, History of Anime, Kamen Rider Encyclopedia, kilasan komik Indonesia dan banyak lagi. Dan disini juga pertama kalinya aku bisa ngeliat muka-muka kru Animonster untuk pertama kalinya (meski mukanya cuma sebelah doang)
Ukuran Majalah : 28 ½ X 22 cm
Jumlah Halaman : 68 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Juli 2002
Harga Waktu Beli : Rp.14.500
Komentar:
Animonster edisi ini agak unik, karena coba lihat deh, tokoh Stitch dari movie Disney Lilo&Stitch nongol di logo Animonster dan Katleen jatuh dari singgasananya dan sebelumnya sempat meninggalkan bekas cakar di gambar sampul dengan suksesnya. Memang Animonster ada-ada aja kalo lagi bikin inovasi. Nantinya gaya lay out seperti ini akan muncul lagi dengan tokoh yang berbeda.
Ukuran Majalah : 28 ½ X 22 cm
Jumlah Halaman : 68 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Agustus 2002
Harga Waktu Beli : Rp.14.500
Komentar:
Animonster ini cukup menghebohkan juga waktu itu. Soalnya sampulnya menggabungkan 2 gambar berbeda anime dan karakter, Argento Soma dan Hellsing. Dengan warna yang juga kontras antara putih dan merah, seolah-olah bagaikan perpaduan antara baik dan buruk. Sebenarnya sih gambar Hellsing-nya Cuma sebelahnya doang, hanya saja inovasi seperti ini cukup disukai dan menjadi favorit sebagian pembaca Animonster, dan selanjutnya sampul kover Animonster selalu seperti ini.
Ukuran Majalah : 28 ½ X 21 cm
Jumlah Halaman : 132 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Mei 2003
Harga Waktu Beli : Rp. 27.500
Komentar:
Edisi Gold edition yang lumayan spesial, karena udah tebel, bahasan One Piece-nya lumayan lengkap abis! Di edisi ini pula diperkenal sistem Flip Side, yaitu setengah dari halaman majalah dibuat terbalik satu sama lain. Supaya seperti membaca 2 majalah sekaligus gitu (kali...) lagi-lagi inovasi unik dari Animonster yang lumayan disukai, tapi bagiku agak lumayan merepotkan karena selalu harus dibalik-balik terus waktu membaca bagian yang terlewat. sebenarnya sampul utamanya itu gambar simbol tengkorak One Piece yang warnanya serba hitam, hanya saja dibalik sampulnya ada poster One Piece yang aku suka, jadinya digunting deh sampulnya he..he..^^
Ukuran Majalah : 28 ½ X 21 cm
Jumlah Halaman : 100 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Juni 2005
Harga Waktu Beli : Rp. 23.500
Komentar:
Edisi ini Animonster menghilangkan sistem Flip Side-nya karena sudah bosan (kali...) dan katanya udah banyak yang niru ( aku baru tahu loh! Majalah apa ya yang niruin...?) Jumlah halamannya nambah, lay out sampulnya ada yang berubah, juga harganya ( Hiks! Hiks!).
Ukuran Majalah : 25 X 18 ½ cm
Jumlah Halaman : 116 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Oktober 2006
Harga Waktu Beli : Rp. 25.000
Komentar:
Inovasi dari Animonster kali ini lumayan drastis! Yaitu ukurannya! Lebih mini! Jadi kelihatan lebih tebal dan rapi (menurutku...) tapi harganya ngga ikut mini yah.. hiks!...hiks! Animonster ini adalah Animonsterku yang sempat vakum dan aku baru bisa dapat baru-baru ini.
Ukuran Majalah : 25 X 18 ½ cm
Jumlah Halaman : 132 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Juli 2007
Harga Waktu Beli : Rp. 42.500
Komentar:
Animonster ini memang bikin heboh deh, sebelumnya selalu diberitakan kalau edisi seratus ini dicetak terbatas! Makanya pada bulannya aku selalu rajin bolak-balik ke kios majalah langgananku yang lumayan jauh. Tapi selalu bilang belum ada, aku dan adikku takut kita sudah kehabisan, sibuk nyariin kemana-mana. Akhirnya baru bisa dapat di tempat sewa komik langgananku yang udah nawarin pemesanan, setelah seminggu berlalu. Benar-benar deh, untuk dapetin Animonster satu ini udah ngabisin tenaga juga ongkos!
Tampilan lay out-nya emang eksklusif banget, kayak sampul artbook aja. Bonusnya juga lumayan, bahasannya banyak up to date, yah lumayan deh, meski aku sebenarnya ngga suka Death Note...
Ukuran Majalah : 25 X 18 ½ cm
Jumlah Halaman : 132 halaman
Penerbit : PT. Megindo Tunggal Sejahtera
Tahun terbit : Juli 2008
Harga Waktu Beli : Rp. 48.000
Komentar:
Ini adalah perubahan terbaru dari Animonster. lihat deh sampulnya ada yang berbeda kan? Perhatiin deh tagline-nya.
Animonster makin lama-makin jadi majalah ekslusif aja deh, tapi aku harap harganya jangan sampai menembus angka 50.000 lebih (hampir!) nanti majalah ini jadi termasuk kategori salah satu barang mewah loh! Duh! jangan deh...
NB: Review ini pertama kali ditulis dan diposting di website yang lama pada tanggal 12 Januari 2011.
Save And Share :
edisi seratus yaa... emang edisi 100 itu banyak di buru aku juga dapet di Gramet dengan stok yang tinggal sedikit. Yang bikin laris soalnya bonus buku kecil yang ngebahas discograph band laruku dari A-Z... Cukup puas deh dapet tu animon... discograph laruku masih terjaga walo udah di baca bolak balik :D
BalasHapusanimonster edisi 100 emang udah melegenda banget haha :D
Hapussayangnya animonster udah berhenti terbit sekarang T_T
mhm... animonster ya? majalah laknat yg membuat gue jadi wibu :v gw sdh koleksi dari no.15 sampai 89 dan sebagian koleksi gw dah hilang. tapi biarlah, tks animonster :)
BalasHapus