Jalan Hitam dan Berduri
Kisah Akhir:
Kira namanya, orang-orang menjulukinya seperti itu.
Di jalanan kota besar itu ia dihormati
Sekaligus di takuti oleh lawan-lawannya.
Usia yang masih belia dan wajah bagaikan malaikat yang tak bernoda
Namun berhati sedingin es yang membekukan.
Menarik siapa pun yang melihatnya, berhasrat ingin memilikinya
Seperti bunga yang dikelilingi oleh kumbang dan kupu-kupu
Namun mawar itu berduri sangat tajam
Ia berdiri angkuh di tengah kota
Sekaligus sembunyi dari mereka.
Disampingnya selalu ada seorang wanita muda, Anji namanya.
Wajahnya teduh dan rambutnya panjang menjuntai
Meski tak pernah menunjukkan ekspresi apa pun seperti boneka.
Mereka berdua selalu bersama namun bukan sebagai kekasih, sahabat ataupun saudara.
Tak bisa dikatakan bagaimana hubungan mereka sebenarnya
Hanya saja mereka bisa memahami satu dengan yang lain
Tanpa kata-kata.
Orang kuat akan tertarik dengan orang kuat lainnya, seperti magnet adanya.
Dari arah utara kota muncul rival sejati dari Kira
Sama-sama memegang Katana, dan disegani kawan maupun lawan.
Dalam waktu yang singkat ia meraih kekuasaan
Karena akalnya yang cemerlang
Sekaligus licik dan keji.
Wajah dan tingkah lakunya anggun bagai pangeran
Kata-katanya manis tapi beracun
Sho, sang pedang hitam.
Sho dan Kira
Bagai dua sisi mata koin
Mereka bertemu dan berselisih
Dan saling mengakui
Sho pun menancapkan anak panah berbulu putih
Hatinya telah terpikat, membenci juga mengagumi
Ingin menguasai hanya untuk dirinya sendiri.
Rasa persaingan makin kuat di antara mereka
Belum puas jika tidak ada salah satu yang menjadi pemenangnya.
Dua besi yang panjang dan tajam beradu memercikkan api pertempuran
Di kota itu tanpa diketahui.
Raja pedang jalanan berada diatas angin
Kira tersungkur kalah,
Sang juara tersenyum penuh kemenangan.
Tapi dihadapannya seorang penantang lainnya telah menunggu
Gadis itu mengarahkan pedangnya bukan untuk balas dendam tapi,
untuk melindungi,
Orang yang telah membuat janji.
“Anji...” lirih Kira menahan sakit
Sho menerima tantangan itu
Pertarungan tak terelakkan
Bahkan bintang-bintang memancarkan sinarnya
Seolah ikut membakar
Api pertempuran
Apa keberuntungan sang juara telah memudar?
Anji yang tak terkenal mengunggulinya, gadis itu terlalu cepat baginya
Seakan-akan angin berlalu begitu saja di hadapannya.
Sho si pedang hitam terpaku ditempatnya.
Kedua pedang beradu saling menahan.
Dikiranya ia bisa melawan
Namun ternyata Anji jauh lebih lihai darinya
Tangan Anji yang lain memegang sebuah pedang pendek,
dan tertancap di perut mantan juara.
Perlahan Sho menundukkan kepalanya,
dilihatnya Anji sedang menatapnya tajam.
Sho sedikit gemetar dibuatnya
Mata anji tak biasa, dalam, penuh rahasia
Juga tak memancarkan kehangatan.
Mata itu jualah yang telah membuatnya sesaat terpaku tak bergerak
Hingga Anji mendapat celah dan menaklukkannya.
Siapakah sebenarnya Anji?
Sho pun tersungkur kalah,
Anji hanya menatapnya diam.
Dari arah samping, Kira berlari melewati Anji,
menyongsong tubuh Sho dan memeluknya.
Anji terpaku, dilihatnya Kira meraung memeluk tubuh Sho.
Air menetes dari matanya tanpa disadari
Anji mengusap air mata itu dengan jarinya,
air pun mengalir menyusuri tangannya.
Ia pun tersenyum,
“aku telah sempurna...” katanya.
Ia pun berbalik dan pergi.
Kira terlambat menyadari
Bahwa ia akan kehilangan orang yang paling penting baginya.
Orang yang telah membuat janji.
Cintanya telah membuatnya lupa
Kira hanya bisa berlari menyesalinya.
Ia pun tiba ditempat biasanya Anji berada,
di atas gedung tinggi dimana Anji selalu menatap langit yang disukainya.
Dimana-mana tak ada Anji,
hanya bulu-bulu putih yang berterbangan.
Kira hanya menemukan diskman kesayangan
Yang selalu dibawa Anji kemanapun ia pergi,
hadiah darinya.
Kira terduduk bersandar ditembok beton
Sambil mendengarkan lagu yang selalu didengar Anji berulang-ulang
Ia hanya menatap langit dengan pandangan kosong.
Samar-samar terdengar lagu pilu yang terbawa angin
Lalu hilang kelangit.
Oohh...
Don’t leave me
Love me
A little bit longger...
Tamat.
Judul asli : Sharp Black Road
Cerita & Gambar : Nemuchan Mar 2018
Pertama kali di publikasikan : Jan 2011
Save And Share :
0 komentar:
Posting Komentar