Judul : Beyond The Shadow Chapter 3
Karakter : OC Male!Indonesia, OC Fem!Malaysia
Author : Nemuchan
Hak Cipta : Hetalia Axis Powers characters Belong to Himaruya Hidekaz
Rating : K+
Warning : OC, OOC, Indonesia yang selama ini dianggap sebagai perempuan tapi tiba-tiba muncul sebagai laki-laki. (bukan transgender, bukan juga trap, dll)
Karakter : OC Male!Indonesia, OC Fem!Malaysia
Author : Nemuchan
Hak Cipta : Hetalia Axis Powers characters Belong to Himaruya Hidekaz
Rating : K+
Warning : OC, OOC, Indonesia yang selama ini dianggap sebagai perempuan tapi tiba-tiba muncul sebagai laki-laki. (bukan transgender, bukan juga trap, dll)
Beyond The Shadow
Chapter3
Malaysia tampak mengikuti Indonesia, gadis itu terus menatap punggung Indonesia dengan lekat. Berusaha mengingat setiap inchi dari tubuhnya yang bisa diingatnya.
Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa aku yang dekat denganmu sampai tidak tahu hal ini bisa terjadi? Kenapa? Kenapa? Tanya Malaysia dalam hati,
kedua tangannya memeluk erat file yang dibawanya. Dalam ingatannya tidak mungkin salah, mereka telah tumbuh bersama itu fakta yang tak terelakkan lagi.
Kita tumbuh bersama, teman sepermainan, bukankah kita dulu sangat akrab? Sampai orang-orang barat itu datang, Benar kan? Indon? Aku mengenalmu lebih daripada orang lain di dunia ini...Apa ini semua salahku? Katakan! Katakanlah semua ini salahku! Jangan bilang kalau aku juga berilusi...
“Indonesia! Tunggu!” Seru Malaysia mengejar pemuda itu
“Indonesia! Indon!” tampaknya pemuda itu belum juga berhenti
“Tolong berhenti! Kak! Kakak...!”
Tiba-tiba Indonesia berhenti dan menatap Malaysia dengan tajam, Malaysia juga berhenti terengah-engah karena berusaha mengejarnya tadi. Indonesia tampak kesal, apa karena pembicaraan dengan Netherland tadi? Ataukah karena dirinya?
Suasana jadi sedikit suram, apa yang ingin dikatakan menjadi hilang di ujung mulut gadis itu, apa yang sangat ingin dia ketahui tentang saudara yang ada di hadapannya kini.
“A...aku...”
Belum selesai Malaysia menyelesaikan kalimatnya, tangannya ditarik paksa oleh Indonesia dan membawanya ke ruangan terdekat. Ruangan itu gelap dan tampaknya tempat penyimpanan barang.
Indonesia melepaskan tangannya dan menatap gadis itu dengan tajam, terpancar dari wajahnya aura gelap. Malaysia menutup matanya dan menarik nafas panjang mencoba menenangkan dirinya sebelum bertanya lebih lanjut.
“Apa ini ada hubungannya denganku? Katakanlah! Apa aku yang salah sehingga kau jadi seperti ini Indon?! Kalau ini salahku aku minta—“
Tiba-tiba Indonesia memeluk Malaysia dengan erat, begitu eratnya sampai gadis itu sulit bernafas.
“A...a...pa...”
“Aku sangat membencimu!” Bisik Indonesia ditelinga Malaysia.
Mata Malaysia melebar, air matanya tumpah tak tertahankan. Kata-kata Indonesia tadi meski dalam bisikan begitu tegas dan yakin, apakah ini perasaan Indonesia yang sesungguhnya?
“Aku benar-benar membencimu sampai ke tulang sum-sum!
Malaysia hanya bisa terisak-isak dalam diam, Indonesia tampak tersengal-sengal karena mengucapkan kata-kata tadi seperti mengucapkannya sekuat tenaga tapi dalam bisikan, seperti mengeluarkan seluruh beban berat yang ada dalam hatinya selama ini.
“Tapi...sebesar itu rasa benciku sama seperti rasa cintaku padamu...”
Suara Indonesia kini terdengar serak seperti menahan tangis di tenggorokannya.
“Seharusnya kau adalah milikku, karena kebodohanku...kau lepas dariku...selamanya... aku sangat menyesal... musuhku yang sangat kucintai...”
Indonesia melepaskan pelukannya
“Selamanya kau tidak bisa kumiliki...tidak bisa...”
Air mata tampak membanjiri wajah Indonesia, raut wajahnya terlihat sangat menderita, pundaknya bergetar. Malaysia tidak bisa berkata apa-apa hatinya begitu pedih mendengar semua itu, gadis itu menutup mulutnya mencoba untuk tidak menjerit dalam tangisnya. Ruangan itu tampak gelap dan sepi, namun suara isak tangis terdengar begitu memilukan dari 2 orang yang begitu dekat namun jauh itu, 2 saudara yang tidak bersatu...selamanya.
Indonesia dengan cepat membuka pintu dan keluar dari ruangan itu sebelum emosinya meledak lebih hebat lagi, Malaysia mencoba mencegah tapi tak bisa...gadis itu terduduk, file yang dibawa jatuh berserakan, air matanya terus membanjiri wajahnya, ia menengok kanan dan kiri entah apa yang ingin dicarinya namun ruangan itu kosong dan gelap.
Dulu, kita berdua memang sering bertengkar bahkan saling menjambak rambut, saling mencakar dan melempar barang-barang, sampai kita berdua kelelahan... kami pun melihat diri kami masing-masing yang sangat berantakan dan saling bertatapan... akhirnya kami tertawa bersama menyadari kebodohan kami, ah begitu bahagia, itulah kami, 2 saudara yang tidak terpisahkan...saling membenci tapi juga saling mengakui berjalan bersama seperti 2 orang yang sejajar.
“KAKAAAK!!” Jerit Malaysia akhirnya, ia terus menangis dalam gelap, dalam penyesalan tiada akhir, semua cita-cita, harapan...kenapa semua harus berakhir seperti ini?
Bersambung...
Author Note
Save And Share :
Ayo dilanjutkan kak. Bagus loh^-^
BalasHapusSaya tunggu kelanjutan nya
Di tunggu kelanjutanya penasaran :)semangat!!
BalasHapus